Bukan Spirit Doll, Inilah Spirit yang Membawa Kejayaan Muhammadiyah Opini Media by Madi - January 5, 2022January 5, 2022 Boneka arwah atau Spirit doll saat ini sedang ramai diperbincangkan netizen. Sejumlah artis tak segan mengunggah foto bersama dengan spirit doll yang dimiliki. Mengadopsi dan memelihara spirit doll atau boneka arwah dipercaya akan mendatangkan keberuntungan bagi pemiliknya. Muhammadiyah, sebagai sebuah ormas Islam terbukti bertahan lebihd ari satu abad, bahkan saat ini kiprahnya semakin berkembang. Apakah para pimpinan dan warga Muhammadiyah memelihara spirit doll hingga bisa membawa kejayaan Muhammadiyah? Spirit Al Ashr Bukan spirit doll, tapi ternyata surat Al Ashr lah yang menjadi spirit Muhammadiyah hingga bisa bertahan dan terus berkembang sampai saat ini. Ada cerita yang diriwayatkan oleh Pak Syukriyanto AR, konon yang menceritakan Kiai Djazuli (Guru Muallimin pada 1926-an sampai 1956-an), bahwa Kiai Dahlan selain mengajarkan dengan mengulang-ulang Surat al-Ma’un selama tiga bulan, beliau ternyata juga mengajarkan surat al-‘Ashr selama sekitar delapan bulan kepada murid-muridnya dengan cara berulang-ulang juga. Dari sinilah Azaki Khoirudin, penulis buku Teologi al- ‘Ashr: Etos dan Ajaran K.H.A Dahlan yang Terlupakan mulai tergerak untuk lebih menggali lagi mutiara hikmah dari Surat al-‘Ashr. Kalau untuk pengajian al-Ma’un selama tiga bulan, mengapa al-‘Ashr delapan bulan? Menurut Pak Syukri, memang Kiai Dahlan mengajarkan al-‘Ashr terlebih dahulu dibandingkan al-Ma’un. Tandasnya, al-Ma’un adalah kelanjutan dari al-‘Ashr. Jika melihat rentang perjalanan panjang Muhammadiyah, hingga kini brand Muhammadiyah yang terkenal adalah pendidikan, kesehatan, dan sosial. Fokus gerakan Muhammadiyah selama ini sangat identik dengan teologi al-Ma’un sebagai spirit dan etos gerakannya. Spirit dan Etos Setelah melintasi abad kedua, selain telah mencetak banyak keberhasilan, sebuah keharusan untuk mengkaji kembali teologi dan peran pembaruan sosial budaya KH Ahmad Dahlan. Cover Buku Teologi al- ‘Ashr: Etos dan Ajaran K.H.A Dahlan yang Terlupakan (ibtimes.id) Penulis dengan mantap menganggap, selain teologi al-Ma’un dalam gerakan Muhammadiyah, teologi al-‘Ashr juga harus menjadi basic Muhammadiyah. lebih-lebih di abad kedua. Supaya tidak menjadi kecelakaan sejarah, dan teologi al-‘Ashr tidak menjadi etos ajaran serta gagasan Kiai Dahlan yang terlupakan. Al-‘Ashr, salah satu surat dalam Al-Qur’an, menekankan pergumulan manusia dengan waktu. Sebagai salah satu dimensi dalam setiap aspek kegiatan manusia, waktu tidak dapat dielakkan, sebagai unsur paling penting dalam hidup manusia. Sebagai surat yang kaya akan filosofi makna dan hikmah, al-‘Ashr akan dijabarkan secara rinci dalam buku ini, mulai dari fakta sejarah sampai teologis. Sehingga setelah pembaca paham, diharapkan pembaca juga mampu menerapkan teologi al-‘Ashr dalam kehidupan individu maupun masyarakat. Referensi: https://ibtimes.id/teologi-al-ashr-spirit-dan-etos-muhammadiyah/ Share this:Click to share on Twitter (Opens in new window)Click to share on Facebook (Opens in new window)Click to share on WhatsApp (Opens in new window)Like this:Like Loading... Related