Cara Muhammadiyah Menasehati Presiden Jokowi Opini Media by Madi - October 22, 2020October 22, 2020 Memasuki setahun kepemimpinan Jokowi – Ma’ruf Amin, beberapa kebijakan yang diambil seperti melukai hati rakyat. Tidak sedikit elemen masyarakat yang menyuarakan keberatan kepada pemerintah dengan berbagai cara. Berkali-kali Muhammadiyah menyampaikan ketidaksetujuan atas sejumlah kebijakan pemerintah. Penanganan Covid yang amburadul, pemaksaan pelaksanaan Pilkada di tengah situasi pandemi dan polemik Pengesahan UU Cipta Kerja adalah sedikit diantaranya. Namun Muhammadiyah juga menegaskan dan menghimbau anggotanya untuk tidak mengikuti demonstrasi, khususnya yang memiliki motif politik bahkan tujuan menjatuhkan pemerintahan sah. Muhammadiyah menganggap demonstrasi, terlebih pada masa pandemi covid 19 ini, meskipun sah dan diperbolehkan, bukanlah sebuah solusi tapi justru akan menimbulkan masalah baru. Karena itu Muhammadiyah memilih cara lain untuk menyampaikan masukan kepada Presiden. Dalam setiap langkahnya, Muhammadiyah selalu memikirkan kepentingan rakyat diatas kepentingan golongan tertentu. Bagaimana Muhammadiyah Bersikap? Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Prof. Mu’ti menceritakan dalam fanpagenya, bahwa Muhammadiyah telah bertemu dengan Presiden Jokowi pada hari Rabu, 21 Oktober 2020 untuk menyampaikan masukan terkait UU Cipta Kerja. Hadir dalam pertemuan tersebut hadir dari PP. Muhammadiyah Prof. Haedar Nashir (ketua umum), Prof. Abdul Mu’ti (Sekretaris Umum), dan Dr. Sutrisno Raharjo (Ketua Majelis Hukum dan HAM). Presiden didampingi Mensesneg, Prof. Pratikno, dan Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto. Dalam pertemuan tersebut, PP. Muhammadiyah menyampaikan catatan dan masukan tertulis yang diserahkan langsung kepada Presiden. “Untuk menciptakan situasi yang tenang dan kemungkinan perbaikan, PP. Muhammadiyah mengusulkan agar Presiden dapat menunda pelaksanaan UU Cipta Kerja sesuai peraturan yang berlaku.” kisah Prof Mu’ti. Demikianlah cara Muhammadiyah “menasehati” Presiden Jokowi. Langkah serupa sebelumnya juga pernah dilakukan KH Ahmad Badawi saat menasehati Presiden Soekarno, puluhan tahun lalu. Share this:Click to share on Twitter (Opens in new window)Click to share on Facebook (Opens in new window)Click to share on WhatsApp (Opens in new window)Like this:Like Loading... Related