Inilah Jihad Yang Kami Pahami: Muhammadiyah Menuju Elite Filantropi Netijen Sharing by Madi - December 14, 2020December 14, 2020 oleh Ustaz Nurbani Yusuf “Membangun sekolah adalah jihad melawan kebodohan. Mendirikan rumah sakit adalah jihad melawan kemusyrikan. Mendirikan bait amal, adalah jihad melawan kemiskinan, LAZISMU dan MDMC adalah jihad melawan Kesengsaraan Oemoem.” Membangun sekolah adalah jihad melawan kebodohan. Mendirikan rumah sakit adalah jihad melawan kemusyrikan. Mendirikan bait amal, adalah jihad melawan kemiskinan, LAZISMU dan MDMC adalah jihad melawan Kesengsaraan Oemoem —-itulah jihad yang dipahami Muhammadiyah —pikiran maju yang digagas Kyai Dahlan ini memiliki kekuatan dan daya ubah yang luar biasa melampaui jutaan laskar. Saya lebih suka menyebutnya harakah ketimbang jam’iyah—Muhammadiyah bukan sekedar federasi pemikiran atau gagasan. Tapi harakah humanitas, liberasi dan transendesi, yang tertuang dalam qs Ali Imran 110. Sejak awal berdiri Muhammadiyah di disain sebagai harakah. Sebuah pergerakan atau harakah yang berpihak pada pemurnian dan pemodernan, tajdid dan purifikasi, pada gerakan pemikiran dan gerakan amal, dalam satu tampilan sekaligus. Gagasan Kyai Dahlan sangatlah unik, beliau seorang ulama waskita yang jeli memandang tanda-tanda jaman. Carl Whiterington menyebut Kyai Dahlan bukan ulama biasa — Gagasan dan pemikirannya tak pernah lekang oleh panas dan tak lapuk karena hujan. Futuristik atau memasa depan. Dr Alfian, memberi catatan khusus tentang pikiran maju Kyai Dahlan dalam ikhtiar mengubah tradisi jumud, kolot, stagnan menjadi modern, dinamis dan mengedapan. Umat Islam yang semula banyak direndahkan karena kebodohan dan tertidur, berubah dinamis dan kompetitif. Selanjutnya Dr Alfian Ketua LIPI tahun 80-an itu menyebutkan dalam Islamic Modernism in Indonesian Politics, the Muhammadiyah Movement during the Dutch Colonial Period 1912-1942 (1989), menemukan bahwa karena Muhammadiyah merupakan gerakan nonpolitik, keterlibatannya berbeda dengan organisasi lain yang menjadikan politik sebagai titik tuju. Tapi disitulah menjadi kelebihannya. Terinspirasi Rasulullah Mengubah Yastrib Berlomba-lomba dalam kebaikan —adalah mind framing yang ditawarkan Kyai Dahlan agar pikiran maju terbarukan terus bergema. Kyai Dahlan terilhami oleh strategi Rasululah saw saat mengubah kota Yastrib yang berarti gelap, malas dan stagnan menjadi Madinah al Munawarah yang berati kota harapan penuh cahaya. Cara Rasululah saw mengubah Yastrib menjadi Madinah al Munawarah terbukti efektif mengubah pola pikir dan perilaku penduduk Yastrib yang semula malas dan sulit berubah menjadi modern, kompetitif, terbuka dan dinamis. Narasi Rasulullah mengubah Yastrib menjadi Madinah Al-Munawarah dikenal dengan nama Mind-Programing yang dalam bahasa aplikasi psikologi disebut sebagai Projectory-Imaginary. Kyai Dahlan melakukan persis Rasulullah pada saat MUHAMMADIYAH awal berdiri—-kondisi umat Islam saat itu sangat tertutup, jumud, kolot tidak berkelas dan direndahkan dirubah menjadi kekuatan yang mempesona. Gus Dur menyebut kemenangan dialektik— Awalnja dibantah dan dilawan kemudian dibenarkan ramai-ramai. Kurang lebih 20 rumah sakit besar berikut tenaga medis, lazismu MDMC dan semua amal usaha MUHAMMADIYAH berubah menjadi posko-posko yang lincah bergerak —berada di garis depan melawan bermacam bencana, pandemi dan kesengsaraan oemoem lainnya. Pesan Kyai Hadji Ahmad Dahlan sangat relevan direnungkan: ‘Janganlah kamu berteriak-teriak sanggup membela agamamu dengan menyumbangkan jiwamu, jiwamu tak usah kamu tawarkan. Kalau Tuhan menghendakinya, entah dengan jalan sakit atau tidak tentu kamu akan mati. Tapi beranikah kamu menawarkan harta bendamu untuk kepentingan agama? Itulah yang lebih diperlukan pada waktu sekarang ini’. Para aktifisnya multitasking dengan banyak talenta, bisa berubah menjadi relawan, atau paderi dengan kekuatan dan spirit al Maaun—satu pemandangan penuh pesona dan atraktif karena setiap aktifisnya bisa berubah posisi dan fungsi dengan cepat sesuai kebutuhan —bergerak bersama selamatkan negeri. Nurbani Yusuf, Komunitas Padhang Makshsyar Share this:Click to share on Twitter (Opens in new window)Click to share on Facebook (Opens in new window)Click to share on WhatsApp (Opens in new window)Like this:Like Loading... Related