Kesamaan Muktamar Muhammadiyah dan Piala Dunia Qatar Featured Opini Media by Madi - December 11, 2022December 11, 2022 Selepas Muktamar Muhammadiyah ke 48 di Solo tanggal 18-20 November 2022, kita disuguhi Piala Dunia 2022 di Qatar, Piala dunia pertama di negara muslim. Meski berada pada level berbeda, tapi kedua perhelatan akbar ini memiliki sejumlah kesamaan. apa saja kesamaannya? Yuk kita simak! Sama-sama Tertunda Pelaksanaannya Ya, Muktamar Muhammadiyah 48 dan Piala Dunia Qatar sama-sama tertunda pelaksanaannya, meskipun dengan alasan yang berbeda. Muktamar 48 sedianya digelar tahun 2020 namun ditunda karena covid-19. Sedangkan Piala Dunia yang biasanya digelar bulan Juni-Juli saat jeda kompetisi, pada pelaksanaannya di Qatar kali ini ditunda menjadi November- Desember 2022 karena faktor cuaca. Totalitas Panitia Penyelenggara Panitia Muktamar 48 dan Panpel Piala Dunia Qatar mempersiapkan perhelatan akbar dengan sama baiknya. Jika Universitas Muhammadiyah Surakarta membangun edutorium UMS yang demikian megah untuk menyambut muktamar, maka Qatar juga membangun stadion-stadion yang luar biasa sebagai arena piala dunia. Sebagian diantaranya bahkan langsung dibongkar usai Piala Dunia. Tapi, jangan tanya soal biaya penyelenggaraan ya! Edutorium UMS Aksi Muktamar dan Piala Dunia Bersih Ya, Muktamar 48 mengusung jargon muktamar bersih. Aksi muktamar bersih didukung oleh relawan kebersihan yang jumlahnya hampir mencapai seribu orang, terdiri dari para pelajar dan mahasiswa Muhammadiyah. Sementara di piala dunia Qatar, para relawana kebersihan itu adalah para suporter Jepang yang selalu konsisten membersihkan sampah di stadion, baik saat timnya menang maupun kalah. Relawan Muktamar Bersih Aksi SUporter Jepang Keramahan Tuan Rumah Penggembira Muktamar 48 yang datang dari berbagai daerah mendapat sambutan luar biasa dari warga Solo selaku tuan rumah. Selain disediakan tempat transit yang nyaman, masyarakat juga mendirikan dapur umum dan membagikan makanan gratis bagi penggembira. Demikian halnya di piala dunia Qatar, warga disana juga membagikan makanan kepada para suporter yang berasal dari berbagai benjuru dunia. Makanan Gratis untuk penggembira muktamar Makanan gratis untuk suporter piala dunia Penuh Mural dan Pesan Kebaikan Venue utama muktamar 48 yaitu edutorium UMS, stadion Manahan dan de Tjolomadoe dipenuhi mural dan pesan kebaikan dari pendiri Muhammadiyah dan Aisyiyah. Selain membangkitkan semangat ber Muhammadiyah, Mural-mural ini juga menjadi lokasi favorit bagi peserta dan penggembira untuk berfoto. Demikian halnya di Piala Dunia Qatar, arena stadion dan pusat kota dipenuhi mural dan pesan kebaikan yang berasal dari hadis Nabi. Mural pesan Nyai Ahmad Dahlan di Muktamar 48 Mural Hadis Nabi di Qatar Berjalan Lancar, Aman dan Teduh Muktamar 48 berlangsung dengan lancar dan teduh. Tidak terdengar satupun kericuhan baik dari ruang sidang maupun dari arena penggembira. Semua berjalan dengan lancar dan teduh, Prof Haedar nashir menyebut sebagai muktamar bermartabat. Demikian halnya piala dunia Qatar, sampai dengan babak perempat final yang selesai dimainkan dinihari tadi, tidak ada gejolak berarti di dalam maupun di luar stadion. Salah satu alasannya adalah peraturan ketat yang diterapkan otoritas Qatar yaitu larangan membawa minuman keras. Masih ada satu hal lagi yang berpeluang menjadi kesamaan Muktamar 48 dan Piala dunia Qatar, namun masih harus menunggu satu minggu lagi untuk pembuktiannya, yaitu adanya “juara bertahan”. Di muktamar 48, duet Haedar Nashir dan Abdul Mu’ti telah dipastikan kembali menahkodai Muhammadiyah lima tahun kedepan. Lalu, akankah Prancis juga membawa pulang Trophy Piala Dunia FIFA ke negaranya lagi? Kita tunggu saja! Share this:Click to share on Twitter (Opens in new window)Click to share on Facebook (Opens in new window)Click to share on WhatsApp (Opens in new window)Like this:Like Loading... Related