Kemenangan Real Madrid secara dramatis dalam leg kedua semifinal Liga Champions melawan Manchester City tak bisa dilepaskan dari sosok pelatih mereka, yaitu Carlo Ancelotti. Media sosial di Indonesia kemudian ramai membahas tentang pelatih satu ini, termasuk kemiripannya dengan Ketua Umum Muhammadiyah periode 2005 – 2015, Din Syamsuddin.

Pak Din memang dikenal gemar dengan sepakbola sejak muda. Pak Din menjadi kapten kesebelasan Muhammadiyah saat melakoni laga persahabatan melawan PBNU pada tahun 2007. Tidak tanggung-tanggung sebagai wasit kala itu adalah mantan Wapres Jusuf Kalla.

Pada Pebruari 2014, Din Syamsuddin juga pernah memimpin The Sun Football Team “Sang Surya”. Lawannya adalah Official Timnas U-19 PSSI. Din dan Muhammadiyah melakukan pertandingan persahabatan ini dalam rangka mendukung Timnas U-19 PSSI asuhan Indra Sjafri, yang kala itu menjadi harapan masyarakat bola Indonesia karena sempat lolos dalam Kejuaraan Piala Asia di Myanmar 2014.

Namun ternyata, bukan hanya pak Din saja yang mirip dengan tokoh sepakbola, ada juga Ketum Muhammadiyah lain yang juga mirip dengan pelatih sepakbola. Kira-kira siapa ya?

Amien Rais – Andry Sevchenko

Andry Shevchenko sering disebut mirip dengan Ketua Umum Muhammadiyah periode 1995 -1998, Amien Rais. Siapa yang tidak mengenal sepak terjang Pak Amien? Seharusnya masa jabatan Pak Amien sebagai ketum Muhammadiyah sampai tahun 2000, namun pada tahun 1998 Pak Amien mengundurkan diri karena terjun ke dunia politik. Tampaknya hal ini diikuti oleh Shevchenko yang juga terjun ke dunia politik setelah gantung sepatu pada tahun 2012.

Haedar Nashir – Arsene Wenger

Ketum Muhammadiyah selanjutnya yang mirip dengan pelatih sepakbola adalah Haedar Nashir, yang masih menjabat sejak tahun 2015 sampai saat ini. Pak Haedar sekilas mirip dengan mantan pelatih Arsenal, yaitu Arsene Wenger. Jika wajahnya tidak terlalu mirip, setidaknya keduanya sama-sama menampilkan mimik serius di wajahnya. Hehehe.

Syafii Maarif Claudio Ranieri

Keajaiban dibawa oleh Claudio Ranieri kala menukangi Leicester pada musim 2015/2016, sementara Buya Syafii Maarif menjadi nahkoda Muhammadiyah pada saat hasrat politik warganya sedang sangat tinggi, pada masa kepemimpinannya tahun 1998-2000 (meneruskan periode Amien Rais) dan 2000-2005, Buya Syafii berhasil “menjaga” kapal Muhammadiyah mengarungi gelombang kehidupan berbangsa dan bernegara dengan tetap memainkan high politic dibanding terjun langsung ke politik praktis. Selain kacamatanya, apalagi yang mirip dari kedua tokoh ini ya?