You are here
Home > Anekdot > Kisah Lucu Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Sunanto Dialog dengan Gus Dur Soal NU, Muhammadiyah, dan Pancasila

Kisah Lucu Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Sunanto Dialog dengan Gus Dur Soal NU, Muhammadiyah, dan Pancasila

REVIEW, Bekasi – Sunanto terpilih sebagai Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah periode 2018–2022 pada Muktamar Pemuda Muhammadiyah, Rabu malam, (28/11/2018).

Sunanto mendapatkan suara terbanyak sebanyak 590 suara dalam pemilihan tersebut mengungguli Ahmad Fanani (266  suara) dan Ahmad Labib (292 suara).

Ucapan selamat atas terpilihnya sebagai Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah menggantikan Dahnil Anzar Simanjuntak pun bertaburan di media sosial, antara lain dari Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Yaqut Cholil Qoumas.

Selain mengirimkan ucapan selamat, orang nomor satu GP Ansor yang kerap disapa Gus Yaqut, mengunggah kisah percakapan Nanto dengan Abdurrahman ‘Gus Dur’ Wahid, tentang Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, dan Pancasila. Cerita itu diunggah Yaqut di akun Facebook-nya.

Berikut ini kisahnya:

Ini salah satu guyonan Gus Dur, Allah Yarham, yg terkenal:

Suatu ketika, Nanto bertanya pada Gus Dur

“Gus, bagaimana pandangan Islam tentang Indonesia yang memilih bentuk negara Pancasila, bukan negara Islam?” tanya Nanto.

“Menurut siapa dulu, NU atau Muhammadiyah?” jawab Gus Dur.

“NU, deh Gus,” kata Nanto.

“Hukumnya boleh. Karena bentuk negara itu hanya wasilah, perantara. Bukan ghayah, tujuan.” Jawab Gus Dur.

“Kalau menurut Muhammadiyah?” tanya Nanto lagi.

“Sama,” jawab Gus Dur singkat.

Nanto melanjutkan pertanyaan berikutnya, “Kalau melawan Pancasila, boleh tidak Gus? Kan bukan Al-Qur’an?”

“Menurut NU atau Muhammadiyah?” jawab Gus Dur.

“Muhammadiyah, coba,” kata Nanto.

“Tidak boleh. Pancasila itu bagian dari kesepakatan, perjanjian. Islam mengecam keras perusak janji,” jawab Gus Dur.

“Kalau menurut NU?” Tanya Nanto.

“Sama,” jawab Gusdur.

Sampai di sini, Nanto mulai senewen. Dia merasa dikerjain oleh Gus Dur. Jawaban menurut NU dan Muhammadiyah kok selalu sama.

Anda gimana sih, Gus. Kalau memang pandangan NU dan Muhammadiyah sama, ngapain kami disuruh milih menurut NU atau Muhammadiyah? Tanya Nanto.

“Ya .. kita harus dudukkan perkara pemikiran organisasi para ulama itu dengan benar, mas. Nggak boleh serampangan,” jawab Gus Dur.

“Serampangan bagaimana?” sahut Nanto.

“Kalau Muhammadiyah itu kan ajarannya memang merujuk ke Rasulullah,” jawab Gus Dur.

“Lha, kalau NU?” tanya Nanto.

“Sama.”

Selanjutnya, Yaqut mengucapkan selamat atas terpilihnya Sunanto.

Selamat atas terpilihnya, sahabatku Sunanto sebagai Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah. Semoga membawa perubahan yg lebih baik, sebagaimana janji yang dia ucapkan.”

“Saya yakin, dibawah Sunanto, Pemuda Muhammadiyah akan berkembang lebih besar dan humanis. Kerjasama dengan ormas pemuda lain juga menjadi lebih baik. Terutama dengan GP Ansor. Saya meyakini ini, karena sebagai pemuda yg dibesarkan di tanah Madura, dia pasti mengenal betul bagaimana cara bergaul dengan orang NU. Jika Muhammadiyah terkenal dengan keseriusannya sehingga membuat mereka jarang melontarkan guyonan, Sunanto ini pengecualian. Setidaknya itu kesan yang saya dapat selama bergaul dengannya.

Sekali lagi, selamat dan terus menebarkan kebaikan serta menjaga amanah dengan baik, sahabatku. Ingat, jangan pernah lelah mencintai Indonesia…

Fastabiqul khairat

Sumber : reviewbekasi.com

Madi
Bukan siapa-siapa. Sekadar berbagi, menampilkan sisi humor Muhammadiyah yang selama ini jarang terekspos.

Silakan berdiskusi dengan sopan dan lucu

Top
%d bloggers like this: