You are here
Home > Opini Media > Risalah Hati Dewa 19 dan Risalah Islam Berkemajuan Muhammadiyah, Apa Bedanya?

Risalah Hati Dewa 19 dan Risalah Islam Berkemajuan Muhammadiyah, Apa Bedanya?

Muktamar ke-48 Muhammadiyah di Surakarta yang diselenggarakan beberapa waktu lalu menghasilkan dokumen Risalah Islam Berkemajuan, menurut Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Risalah Islam Berkemajuan berbeda dengan Risalah Hati miliki grup band Dewa 19.

Kata Abdul Mu’ti yang disambut tawa oleh peserta Pengajian Al Islam dan Kemuhammadiyahan yang diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) pada (30/12/22) yang bisa disaksikan secara daring di kanal media sosial Televisi Muhammadiyah.

Dengan nada bercanda, tokoh yang akrab disapa Mas Mu’ti ini menyampaikan bahwa jika lagu Risalah Hati Dewa 19 berisi tentang patah hati, tetapi Risalah Islam Berkemajuan tidak demikian. Akan tetapi Risalah Islam Berkemajuan ini juga ada hubungannya dengan urusan hati atau irfani.

Perbedaan lainnya adalah, jika Risalah Hati diciptakan pada kisaran tahun 2000 an, Risalah Islam Berkemajuan, khususnya kata berkemajuan bagi Muhammadiyah telah ada sejak awal masa berdirinya, sebagaimana yang disampaikan oleh KH. Ahmad Dahlan, “Dadio Kiai Sing Kemajuan”.

“Tetapi kemudian istilah itu diperkuat kembali pada Muktamar Muhammadiyah di Jogja tahun 2010, Muhammadiyah menegaskan tentang pernyataan pikiran abad kedua, yang di situ penjelasan mengenai Islam yang Berkemajuan kita hidupkan kembali.” Ungkap Mu’ti.

Jati diri Islam yang Berkemajuan dalam pandangan Mu’ti, merupakan usaha Muhammadiyah menghadirkan Islam sebagai agama peradaban dan Islam sebagai rahmatan lil alamin. Ia menjelaskan, gerakan Islam memiliki tiga pengertian yang saling berkaitan.

Makna yang pertama adalah dalam pelaksanaan dan pengembangan Muhammadiyah senantiasa berdasarkan Agama Islam. Kedua, dalam dinamika dan geraknya Muhammadiyah senantiasa sesuai dengan Ajaran Agama Islam, atau bisa disebut Muhammadiyah sebagai gerakan yang islami, di mana gerakannya sesuai dengan nilai-nilai Islam.

“Kemudian yang ketiga gerakan Islam itu juga berkait dengan tujuan Muhammadiyah….. Muhammadiyah bertujuan untuk menegakkan dan menjunjung tinggi ajaran Agama Islam untuk terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya,” imbuh Mu’ti.

Oleh karena itu, gerakan Islam ini menjadi jati diri Muhammadiyah dan menjadi bagian tidak terpisahkan dari Muhammadiyah.

Sumur: muhammadiyah.or.id

Madi
Bukan siapa-siapa. Sekadar berbagi, menampilkan sisi humor Muhammadiyah yang selama ini jarang terekspos.

Silakan berdiskusi dengan sopan dan lucu

Top
%d bloggers like this: