You are here
Home > Anekdot > Saat Tokoh Muhammadiyah Ziarah Bersama Gus Dur

Saat Tokoh Muhammadiyah Ziarah Bersama Gus Dur

Suatu hari di tengah malam, Gus Dur menelpon Kang Moeslim untuk ikut bersama Gus Dur. Keduanya memang akrab sejak dulu. Ternyata di dalam mobil sudah ada dua atau tiga orang yang menemani.

“Kemana Gus?” tanya Kang Moeslim.

Seperti biasa, Gus Dur tidak akan membuka rahasia begitu saja. Apalagi Kang Moeslim ini jelas-jelas seorang tokoh Muhammadiyah.

“Udah, ikut aja,” jawab Gus Dur.

Setelah beberapa lama, Kang Moeslim baru tahu tujuan sebenarnya. Rombongan menuju ke makam seorang wali di pelosok Banten. Selama ini makam tersebut tidak begitu dikenal masyarakat dan jarang orang tahu, sehingga tidak menjadi tujuan utama para penziarah.

Setibanya di makam tujuan, Gus Dur berdoa dan membaca wirid tertentu hingga berjam-jam lamanya. Aktivitas itu baru selesai setelah masuk waktu subuh. Rombongan kemudian berpindah ke sebuah musala kecil di dekat makam untuk salat subuh.

Setelah istirahat beberapa saat, lalu Gus Dur berkata:
“Kita cari kopi dan sarapan.”

Akhirnya mereka menemukan sebuah warung kecil yang sudah buka. Kopi dan makanan ringan cukuplah untuk mengganjal perut.

Nah, ibu penjual kopi itu bertanya,

“Pagi buta sudah sampai disini, kalo boleh tahu bapak-bapak ini dari mana ya?”

Gus Dur pun menjawab dengan menyebut sebuah nama Syekh bla…bla…bla, makam seorang wali.

Tidak diduga, Si Ibu ternyata mengetahui perihal makam wali tersebut dan mengatakan,

“Pak, makam wali itu ada di sana bukan di situ,” Sambil menunjuk arah berlawanan dengan makam yang baru diziarahi Gus Dur dan rombongan.

“Itu mah makamnya …,” Si Ibu melanjutkan sambil menyebut nama seseorang.

Sadar ternyata salah makam, seisi warung tertawa cekakakan.

Bukan Gus Dur kalau tidak bisa berkilah,

“Lho mendoakan orang meninggal kan tidak harus di tempat makamnya,”

Katanya sambil melirik ke arah Kang Moeslim.

“Lah, kalau tidak harus di makamnya ngapain malam-malam ke sini?” Timpal Kang Moeslim.

Mereka semua pun kembali tertawa.

diolah dari sumber: bangkitmedia

Madi
Bukan siapa-siapa. Sekadar berbagi, menampilkan sisi humor Muhammadiyah yang selama ini jarang terekspos.

Silakan berdiskusi dengan sopan dan lucu

Top
%d bloggers like this: