Sepuluh Alasan Orang Tidak Menghadiri Reuni, Nomor Sepuluh Bikin Shock! Netijen Sharing by Madi - December 2, 2019December 2, 2019 SIAPA YANG TAK kenal kata reuni? Bagi kita yang pernah mengenyam dunia sekolah, reuni biasanya lazim diobrolkan saat telah bertahun-tahun meninggalkan bangku sekolah. Tak hanya sekolah, tetapi juga jenjang kuliah. Namun secara umum, reuni sebenarnya tidak hanya seputar jebolan sekolah atau perkuliahan. Kawan-kawan seperjuangan, teman satu pesantren atau bahkan teman bermain bisa berkumpul dalam wahana asyik bernama reuni. Tapi tunggu! Apakah reuni memang demikian asyik sehingga kita mesti menghadirinya? Nah, ternyata ada setidaknya 10 alasan kenapa orang tidak (bisa) menghadiri acara kangen-kangenan tersebut. Cekibrot yuk! 1. Soal Pasangan Bagi sebagian orang, soal pasangan boleh jadi biasa saja. Namun bagi yang belum punya istri atau suami–minimal gandengan, soal itu dirasa cukup strategis. Enggak jarang kan kita dengar teman kita jengah lantaran terlalu sering ditanya soal rencana nikah. Kapan nikah, kapan nikah? Bete kan? 2. Belum Punya Anak Lanjutan poin pertama, punya pasangan dalam pernikahan belum tentu menyelesaikan masalah. Lazimnya pasangan yang menikah, tentu mereka menghendaki momongan. Tapi hal itu tidak bisa dipaksakan toh? Sebab Allah juga yang kasih. Sejumlah orang punya anak dengan cepat, sementara sebagian yang lain harus menunggu lama. 3. Merasa Belum Berhasil Kita boleh tak sepakat soal standar kesuksesan, namun konstruksi sosial yang selama ini terbentuk adalah bahwa kesuksesan berarti pasangan, anak, rumah, dan mobil. Itulah yang menciutkan sekelompok orang untuk menghadiri reuni. 4. Lokasi Jauh Jarak memang ‘sesuatu’ banget sebab berkat jarak orang jadi saling kangen tetapi sekaligus mungkin akan saling melupakan. Tapi bukan LDR yang mau saya bahas. Jarak dari tempat kita menuju lokasi reuni juga turut menentukan loh! Kalau tempatnya terlalu jauh, kita mungkin akan berpikir seribu kali hanya sekadar untuk reuni. 5. Tak Ada Duit Ini soal klasik tapi selalu aktual dan faktual. Siapa sih yang tak butuh duit? Dari anak kecil sampai manula secara variatif masih butuh uang. Maka jangan salahkan teman kita bila mereka tak datang ke reuni sebab boleh jadi mereka sedang bokek. Apa sebegitu bokeknya sampai enggak mampu menghadiri reuni? Eits, jangan sok tahu! Ada beberapa orang yang memang berjuang untuk memenuhi kebutuhan primernya. 100-200 ribu mungkin kita anggap enteng buat iuran reuni, namun tak sedikit teman kita yang masih menghargai nilai itu. 6. Sibuk kerja Namanya pekerjaan, tentulah harus jadi salah satu prioritas dalam hidup kita. Pekerjaan atau usaha kita menjadi salah satu sumber pendapatan untuk membiayai hidup. Walau pengin banget datang ke reuni, apa daya bila sedang sibuk kerja? Mungkin kita sedang berdinas di luar kota, atau barangkali tengah padat tugas, atau sibuk mengerjakan proyek pribadi, mau tak mau kita mesti absen dulu. Kalau bisa izin cuti sih enak, tapi kalau tak? Bahaya kan kalau kena sanksi demi reuni. Toh masih bisa reuni lewat WA atau telepon. 7. Acara Keluarga Sedih banget bila jadwal acara keluarga harus bentrok dengan tanggal reuni. Sejumlah kawan sudah menyatakan tak akan hadir dalam reuni SMP lantaran jadwalnya berbarengan dengan arisan keluarga besarnya. Tak apalah, lagi-lagi reuni bisa kan dilanjut lewat pesan atau telepon? 8. Yang Datang Enggak Asyik Saya pribadi mikir-mikir saat akan datang ke reuni. Apakah teman-teman baik atau sahabat karib saya juga akan datang ke sana? Kalau banyak peserta yang tak saya kenal, kadang berpikir dua kali. Biasanya reuni yang diadakan satu angkatan sekolah akan dihadiri banyak kelas dengan ratusan siswa. Berbeda dengan reuni angkatan kuliah atau satu kelas sekolah saja. Hadirnya sohib kita yang lama tak bersua membuat kita makin bersemangat untuk meramaikan reuni. Tak jarang mereka yang datang adalah orang-orang yang tidak kita kenal tetapi banyak membual di grup dengan candaan murahan dan pamer-pamer belaka. 9. Lagi Sakit Kalau lagi sakit, mana mungkin bisa disalahkan? Uzur syar’i ini bro, harus dimaklumi. Sebesar apa pun keinginan untuk menghadiri reuni, apalah daya kalau kita sedang tak enak badan dan tak berdaya. Kalau pas tak sakit pun, kita mungkin harus menunggu istri yang akan melahirkan, misalnya, atau orangtua yang sakit. 10. Dilarang Datang Adakah yang melarang seseorang datang ke reuni? Dalam beberapa kasus, ada, dan itu sah-sah saja. Karena yang melarang biasanya pasangan, suami misalnya. Memang reuni dilandasi semangat silaturahmi atau menjalin persahabatan kembali. Namun suami yang melarang istri datang ke reuni tentu punya pertimbangan sendiri dan itu menjadi ranah urusan keluarga. Jadi itulah sepuluh alasan yang membuat seseorang absen dalam acara reuni. Jadi jangan terburu mendakwa teman kita yang tak hadir sebagai orang yang ingin memutus persahabatan–seperti yang pernah saya baca di grup WA. Disarikan dari tulisan Rudy G Aswan, Sepuluh Alasan Orang Tidak Menghadiri Reuni. Share this:Click to share on Twitter (Opens in new window)Click to share on Facebook (Opens in new window)Click to share on WhatsApp (Opens in new window)Like this:Like Loading... Related