You are here
Home > Opini Media > Siapa yang Mengusulkan Nama Muhammadiyah?

Siapa yang Mengusulkan Nama Muhammadiyah?

Muhammadiyah didirikan di Kampung Kauman Yogyakarta, pada 8 Dzulhijjah 1330 H atau 18 November 1912 oleh Muhammad Darwis yang kemudian dikenal dengan Kyai Haji Ahmad Dahlan. Dilansir dari situs resmi Muhammadiyah, setelah Kyai Haji Ahmad Dahlan menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci pada tahun 1890 dan 1902-1904, beliau mulai menyampaikan benih pembaruan di Tanah Air.

Dilansir dari situs resmi Muhammadiyah, setelah Kyai Haji Ahmad Dahlan menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci pada tahun 1890 dan 1902-1904, beliau mulai menyampaikan benih pembaruan di Tanah Air. Gagasan pembaruan itu diperoleh Kyai Haji Ahmad Dahlan setelah berguru kepada ulama-ulama Indonesia yang bermukim di Mekkah.

Melihat keadaan ummat Islam pada waktu itu dalam keadaan penuh dengan amalan-amalan yang bersifat mistik, Kyai Haji Ahmad Dahlan tergerak hatinya untuk mengajak mereka kembali kepada ajaran Islam yang sebenarnya berdasarkan Qur’an dan Hadist. Oleh karena itu beliau memberikan pengertian keagamaan dirumahnya ditengah kesibukannya sebagai Khatib dan para pedagang.

Kelahiran Muhammadiyah sebagai sebuah organisasi untuk mengaktualisasikan gagasan-gagassannya merupakan hasil interaksi Kyai Haji Ahmad Dahlan dengan teman-teman dari Budi Utomo. Di mana teman-teman dari Budi Utomo tertarik dengan masalah agama yang diajarkan oleh Kyai Haji Ahmad Dahlan.

Gagasan itu juga merupakan saran dari salah seorang siswa Kyai Haji Ahmad Dahlan yang sering datang ke rumahnya dan menyarankan agar kegiatan pendidikan yang dirintis Kyai Haji Ahmad Dahlan harus diurus dalam bentuk organisasi.

Nama Muhammadiyah pada mulanya diusulkan oleh kerabat dan sekaligus sahabat Kyai Haji Ahmad Dahlan yang bernama Muhammad Sangidu. Muhammad Sangidu merupakan seorang Ketib Anom Keraton Yogyakarta dan tokoh pembaharuan yang kemudian menjadi penghulu Keraton Yogyakarta.

Nama Muhammadiyah kemudian diputuskan Kyai Haji Ahmad Dahlan setelah melalui shalat istikharah. Artinya, untuk mendirikan Muhammadiyah memiliki dimensi spiritualitas yang tinggi. Sebagaimana tradisi kyai atau dunia pesantren.

Pemberian nama Muhammadiyah oleh Kyai Haji Ahmad Dahlan diharapkan warga Muhammadiyah dapat mengikuti Nabi Muhammad SAW dalam segala tindakannya.

Sumber: kompas.com

Madi
Bukan siapa-siapa. Sekadar berbagi, menampilkan sisi humor Muhammadiyah yang selama ini jarang terekspos.

Silakan berdiskusi dengan sopan dan lucu

Top
%d bloggers like this: